Tentang Kanker Payudara dan Kegalauan Ibu Menyusui


Tentang Kanker Payudara dan Kegalauan Ibu Menyusui - Akhir-akhir ini saya jadi terfikir soal kanker payudara, kenapa? Ya, karena terlalu memikirkan kalimat berikut "Menyusui dapat mencegah kanker payudara". Lalu, apa hubungannya dengan saya? Ya, karena saya sekarang adalah seorang ibu menyusui. Tapi, sayangnya saya saat ini tidak bisa full menyusui atau memberikan ASI ekslusif untuk anak saya. Jadi, begini ceritanya...
***

Tanggal 16 September 2016 yang lalu adalah hari yang PALING membanggakan dan istimewa untuk saya. Pasalnya pada hari itu saya benar-benar merasakan besarnya perjuangan seorang perempuan. Bukannya saya sok lebay ya, tapi emang perjuangan banget buat saya. Yaitu melahirkan seorang anak ke dunia. Bayangkan! Saya di induksi sampai 3x karena ketuban saya sudah merembes tapi saya belum pembukaan satupun bahkan mules-mules pun tidak. Sampai akhirnya saya harus diinduksi dan hampir 24 jam saya belum juga merasakan mulas. Kalau sampai 24 jam belum juga ada pembukaan yang berarti atau sebelum 24 jam ketuban saya sudah dalam kondisi yang rawan, maka saya harus dioperasi. Tapi, Alhamdulillah-nya induksi yang ke-3 mengantarkan saya pada pembukaan yang kumplit sampai ketuban saya pecah setelah 2 jam merasakan sakit yang tidak terhingga. Fiuh.

Dan sekarang, saya resmi menyandang gelar sebagai seorang ibu menyusui.

Tapi, walaupun menyusui masih ada perasaan yang mengganjal dihati saya. Ya, karena setelah melahirkan saya GAGAL untuk IMD (Inisiasi Menyusui Dini) karena ASI saya belum kunjung keluar. Hari pertama, hari kedua, hari ketiga dan saya tunggu sampai satu minggu ASI saya tidak kunjung lancar bahkan sampai saat ini produksi ASI saya belum cukup untuk mengenyangkan si buah hati. Alhasil, susu formula lah yang menjadi penopang jikalau ASI saya kurang.

Pada awal-awal setelah melahirkan, ASI yang saya hasilkan bahkan tidak sampai 10mL. Tapi, Alhamdulillah sih walaupun tiap harinya bertahap. Yang tadinya satu hari hanya bisa menghasilkan 30mL, 50mL dan sekarang sudah memberi kemajuan ASI yang saya hasilkan mencapai 200mL/ hari. Senang dong saya walaupun cuma 200mL, yang tadinya tidak keluar sedikitpun.

Namun, ada hal lain lagi yang mengganggu saya. Seperti yang saya katakan di awal bahwa "Menyusui dapat mencegah kanker payudara". Karena selain ASI saya tidak banyak, kabar tidak mengenakannya adalah si baby susah sekali rasanya untuk netek langsung. Mungkin karena ASI-nya dikit kali ya, jadi gak sabaran terus nangis-nangis. Jadi, seringnya saya pompa terlebih dahulu dengan maksud kalau si baby udah nangis-nangis karena netek gak kunjung memuaskan buatnya saya sudah punya stok ASIP.

Ternyata, perjuangan saya setelah melahirkan masih berlanjut dengan galaunya menyusui. Tapi, tidak apa. Nikmati saja. Yang pasti saya masih bisa memberikan ASI untuk anak saya walaupun tidak seperti ibu-ibu kebanyakan yang bisa memberikan ASI eksklusif yang melimpah. Sedikit banyak pokoknya ASI harus masuk. Yang jelas apapun kondisinya harus bersyukur. Betul?

Sempat sedih sih kalau ada yang bilang, "ASIku nyampe tak buangin" atau "Stok ASIku banyak nih belum diminum". 

Nah, karena intensitas netek yang tidak sering itulah yang membuat saya tiba-tiba terfikir tentang kanker payudara. Bukannya gimana-gimana, tapi ini menjadi pemicu saja bagi saya kalau suatu hari nanti walaupun belum sekarang saya pasti bisa menyusui langsung dan ASI saya bisa melimpah. Amin.

***

TENTANG KANKER PAYUDARA
Sebenarnya kanker payudara ini bisa terjadi pada siapa saja, tidak peduli usia ataupun status sosial dan ekonomi. Diantara faktor resiko kanker payudara, diantaranya:
  1. Usia, Mayoritas kanker payudara terjadi pada perempuan dengan usia diatas 50 tahun.
  2. Faktor Genetik, Memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara.
  3. Kontrasepsi Oral, Menggunakan kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang cukup lama.
  4. Menstruasi Dini, 
    Perempuan yang menstruasi pertamanya di usia kurang dari 12 tahun.
  5. Riwayat Penyakit, 
    Perempuan yang mempunyai riwayat tumor jinak pada payudara lebih beresiko mengalami kanker payudara.
  6. Kehamilan Pertama di Usia Tua, Melahirkan anak pertama di usia 35 tahun.
  7. Menopause Usia Lanjut, 
    Perempuan yang mengalami menopause di usia lanjut (52 tahun).
  8. Gaya Hidup Yang Tidak Sehat, 
    Obesitas atau kelebihan berat badan setelah menopause, jarang berolahraga, merokok serta mengkonsumsi alkohol dan makanan berlemak secara berlebihan.
  9. Tidak Menyusui, Wanita yang tidak pernah menyusui.
Sumber : http://kalahkankanker.com/jeniskanker/kanker-payudara

Bicara soal menyusui, ternyata menyusui merupakan cara sedehana yang dapat dilakukan oleh semua wanita untuk menurunkan resiko terkena kanker payudara. Oleh karena itulah, sebisa mungkin saya tetep memaksa si baby untuk minum langsung dari pabriknya. Walaupun lama-kelamaan ngamuk nangis kejer yang penting saya sih tetap berusaha saja. Kalau sudah ngamuk baru deh keluarkan ASIP dan kalau kurang susu formula juga turun tangan hohoho...

Bagaimana menyusui dapat menurunkan resiko kanker payudara?
Menurut penelitian bahwa wanita yang memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan memiliki resiko kanker payudara yang lebih rendah dibanding wanita yang tidak menyusui. 

Intinya adalah dengan menyusui kita dapat membantu diri sendiri untuk terhindar dari kanker payudara, dengan alasan:
  • Menyusui artinya sel-sel payudara kita memproduksi susu setiap waktu, sehingga dapat membatasi kemampuan sel-sel payudara kita untuk berbuat yang menyimpang.
  • Wanita menyusui memiliki siklus menstruasi yang lebih sedikit, sehingga menyebabkan kadar hormon estrogen dalam tubuh lebih rendah. Karena hormon estrogen ini merupakan salah satu hormon yang berperan memicu kanker payudara.
  • Karena saat menyusui biasanya kita lebih memperhatikan asupan gizi dan cenderung memilih makanan yang bergizi. Selain itu juga menerapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok dan minum alkohol.
Sumber : https://hellosehat.com/benarkah-menyusui-dapat-mencegah-kanker-payudara/

Bagaimana jika tidak menyusui, apakah beresiko terkena kanker payudara?
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya tentang faktor-faktor resiko kanker payudara. Bahwa penyebab kanker payudara bukan saja karena tidak menyusui tetapi seperti gaya hidup dan lain-lain. Menurut berbagai sumber yang saya baca bahwa pencegahan terhadap kanker payudara dapat dilakukan dengan gaya hidup sehat, diantaranya:
  1. Rutin Periksa Payudara Sendiri (SADARI),
  2. Periksa payudara secara klinis, mamografi dan ultrasonografi (USG),
  3. Hindari merokok dan minum alkohol,
  4. Mempertahankan berat badan yang ideal,
  5. Pola makan yang sehat,
  6. Berolahraga yang teratur.
Namun, sebisa mungkin saya selalu netek-in si baby yang jelas berusaha dulu lah sambil makan sayur bening tiap hari walaupun rasanya sudah bosan dan sekali-kali saya makan makanan yang pedes-pedes juga hahaha... Semangat saja pokoknya hihihi... 

***

Kanker payudara itu bisa menyerang siapa saja. Intinya asal kita mampu untuk menerapkan pola dan gaya hidup sehat, maka segala resiko pun dapat diminimalisir. Selain itu jika dirasa ada pertanyaan ataupun kurangnya informasi tentang apapun mengenai kesehatan jangan ragu untuk mengkonsultasikannya dengan siapa saja yang memang berkompeten untuk menjawabnya. Bahkan lebih mudahnya lagi sekarang banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa kita download secara gratis di Play Store ataupun App Store yang dapat mengakomodir semua pertanyaan kita terkait kesehatan. Salah satunya adalah Aplikasi ProSehat.
Apa itu Aplikasi ProSehat (prosehat.com)?
Jadi, Aplikasi ProSehat adalah aplikasi kesehatan online yang dapat membantu masyarakat Indonesia menemukan dan membeli obat asli berupa obat resep ataupun obat bebas secara online hanya dengan mengupload foto resep dokter. Tidak hanya itu dengan Aplikasi ProSehat ini juga kita dapat berkonsultasi melalui tanya jawab langsung dengan dokter, karena Aplikasi ProSehat merupakan rekanan dari portal konsultasi kesehatan TanyaDok.com.

Saya baru tahu kalau ternyata menebus resep dokter bisa dilakukan secara online hanya dengan mengupload foto resep dokter yang kita punya. Mudah sekali ya? Kok bisa? Ternyata ini semua karena ProSehat bekerjasama dengan mitra apotek resmi untuk menjamin keaslian produk dan keseluruhan proses tebus resep tersebut diawasi oleh tenaga kesehatan profesional.


Lalu, apa saja yang bisa kita lakukan dengan Aplikasi ProSehat ini?
Menurut saya aplikasi ini cukup memudahkan ya, karena memiliki beberapa fitur-fitur sebagai berikut:
  1. Foto Resep Obat, yang digunakan untuk menebus resep secara online dengan mengirimkan foto resep obat yang diberikan dokter untuk kita.
  2. Tanya Dokter, fitur ini dapat digunakan oleh user untuk berkonsultasi dengan dokter. Karena ProSehat merupakan rekanan dari portal konsultasi kesehatan TanyaDok.com.
  3. Cari Produk, karena ProSehat adalah swalayan kesehatan online di Indonesia maka dalam aplikasi ini juga menjajakan berbagai produk-produk kesehatan yang dapat kita beli secara online.
  4. Promo Sehat, seperti yang sudah saya jelaskan pada nomor 3 bahwa setiap swalayan pasti memiliki produk promo dengan diskon tertentu. Begitu juga dengan ProSehat, dalam Aplikasi ProSehat terdapat fitur Promo Sehat yang berisi produk-produk yang sedang promo/ diskon.
  5. Langganan Obat, kita juga dapat berlangganan obat melalui Aplikasi ProSehat ini.
  6. Info Kesehatan, dalam Aplikasi ProSehat juga terdapat berbagai informasi terkait kesehatan yang bisa kamu baca.
See? Gak perlu bingung atau repot sebenarnya hanya untuk berkonsultasi tentang kesehatan dengan dokter ataupun menebus resep yang kita miliki secara online. Karena teknologi semakin berkembang dan Aplikasi seperti Aplikasi ProSehat ini memberikan banyak sekali manfaat. Kita juga dapat mengunjungi websitenya langsung dengan alamat www.prosehat.com.

Eiya, sebelum kelupaan saya mau bagi-bagi kode diskon nih buat kamu semua kalau mau melakukan transaksi pembelian produk kesehatan di ProSehat. Silakan gunakan kode diskon "HANDRIATI25" untuk mendapatkan diskon 25%.


Semoga kita selalu diberi kesehatan ya. Amin.
Sudah pernah pakai Aplikasi ProSehat? Atau lagi galau soal menyusui juga seperti saya? Hayuk share moms!

18 comments

  1. Terus gimana Mbak, ASInya sekarang udh banyak? Saya waktu itu direkomendasiin minum jamu setelah melahirkan dan menyusui sih. Alhamdulillah, setelah minum itu langsung banyak ASInya. Bukan iklan ya hehe. Cuma memang perlu booster ASI yg lain kl sayuran ga mempan :)

    ReplyDelete
  2. Amin. Semoga kita semua diberi kesehatan. Aku memberi ASI pada anak-anak cuma sebentar, 7 bulan utk anak pertama. Anak kedua dan ketiga cuma 2 bln krn ASI nggak keluar.

    ReplyDelete
  3. Semangat! Biar ASInya lancar, Abimanyu sehat dan kuat :)

    ReplyDelete
  4. Belum pernah make aplikasi ini mbak. Hhhee... smoga kita bisa trhindarkan dri hal2 yg tak dinginkan itu ya mbak. Aminnn

    Smoga Asi Esklusif buat Abimanyu smakin lancar ya mbak. Hhee

    ReplyDelete
  5. Kegalauan dirimu sama kayak pas anak pertamaku dulu mbak. Minim ASI, tak tinggal kerja..trus endinge bingung puting. Tapi anak ke 2 ASI sukses. Jadi...mungkin saja besok anak ke 2 ASI melimpah ruah... (Wkk...anak pertamamu nembe bayi...susah tak ajak ngrembuk anak ke 2) 😀

    ReplyDelete
  6. Ketubanku dulu juga pecah duluan, sempat dikasih perangsang tapi nggak lama takut bayinya kekurangan oksigen krn ketuban nggak merembes tapi menetes, cepat habis & waktu itu dah berubah warna. Jd cepet2 dioperasi, nyalip ibu2 lain yg sdh antri di ruanh operasi. Stlh itu asiku seret, padahal sdh segala upaya dilakukan. Untung jaman dulu blm ada sosmed jadi aku fokus saja ngasih ganti terbaik meski gak bisa sebaik asi. Gak ada baper krn perasaan bersalah krn gak ada yg nyalahin & gak ada yg pamer asi juga. Aman buat jiwa deh jaman dulu hehehee

    ReplyDelete
  7. Mbak aku pas lahiran anak pertama juga induksi dan ASI ku juga ngg keluar.jd terpaksa bayiku minum formula juga. Tp ttp usaha aku susuin sampai 2 tahun. Asiku juga dikit bgt dulu. Jd trus dibantu sm sufor. Ngg usah galau mbak dan ngg usah merasa bersalah. Yg ptg kita udah berusaha yg terbaik. Skrg anak kedua alhamdulilah bs asi x. Anak pertama g bs asi x juga gedenya ttp sehat dan pinter kok. Cm mmg beda di daya tahan tubuh aja. Dulu yg pertama pas bayi sering kena flu, yg kedua ini lbh kebal.

    ReplyDelete
  8. Mak hand, 200ml sehari? Emejing... kereenn.
    Ya mana2 ajalah ya, pasti yg dikasi ibu ke anaknya ya yg terbaik. Hehehe

    ReplyDelete
  9. Semangat ceu, kifah juga seminggu sufor,tapi makin hari makin sering dikasih mah makin lancar insya alloh.. kanker payudara emang serem bgt, bbrapa kenalan aku juga bnyk yg meninggal karena kanker PD.. hikz

    ReplyDelete
  10. semangat ngASI :*
    aku waktu itu booster asi jadi muncruttttt dan itu rata2 cuma awal2 setelahnya amaan muncurrrr

    ReplyDelete
  11. Semangat nge ASI yaa busui, sehat selalu dedek dan mommy aamiin.. aplikasinya bermanfaat banget ini, memudahkan banget yaa..

    ReplyDelete
  12. ya allah semoga di hindarkan dari penyakit tersebut....

    ngeri juga ih...

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah saya bisa beri ASI ke Salfa sampe 2 tahun. Berjuang memang.

    Semangat ya Mbak semoga kita dijauhkan dari penyakit tersebut

    ReplyDelete
  14. Aku seneng banget ada aplikasi ini. Kalo aku ada keluhan tinggal tanya aja disini. Dan langsung dijawab oleh pakarnya.

    ReplyDelete
  15. Amin, tetap semangat mba lancar menyusuinya hingga si baby 2 tahun :)

    ReplyDelete
  16. waah zaman sekarang yaa...konsultasi kesehatan jg terdigital gini hehe...
    semua di ujung jari...
    jangan galau buuu, menyusui banyak manfaatnya buat Ibu dan bayi...cemunguuthhhh

    ReplyDelete
  17. Tetep harus ada foto resep dokter ya. Kalau kita tulis sendiri gimana yak wkwkw

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkomentar yang sopan dan membangun. Jangan bosan untuk berkunjung lagi ya. :)