CORONA, KAMU ITU VIRUS APA SETAN?


Mengcapek dan mengsedih tahu gak sih, kok ya kamu gak pergi-pergi dari muka bumi ini.

Sama, aku juga pernah dalam tahap geram sama orang-orang, kok dikasih tahu ngeyel. Gak tahu apa ya kalau covid-19 itu berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Setiap hari update status, share ini itu. Tapi kok orang-orang pada cuek aja, boro-boro taat prokes, wong ngomongnya aja "Corona mah cuma akal-akalan pemerintah aja", "Corona mah gak ada". Duh, rasanya pengen nyubit itu bibirnya yang lemes. 

Sampai pada pertengahan tahun 2021 kemarin, tepat setelah seminggu aku vaksin dosis pertama. Kok ya, Qodarullah kita serumah positif covid-19 semua. Perasaan kita sudah taat prokes, sudah menghindari kerumunan, pokoknya anteng aja di rumah. Tapi, kalau sudah takdir ya mau apa lagi. Tinggal dinikmati, disyukuri dan banyak-banyak berdo'a supaya bisa secepatnya pulih kembali.

Sekarang, sudah dalam tahap pasrah aja sih. Serahkan semua sama yang di atas. Ya mau marah-marah, marah sama siapa? Pemerintah? Yang pasti banyak sekali pertimbangan yang ditinjau sebelum memutuskan sesuatu. Para netizen yang budiman? Yang kalau komen pedesnya melebihi cabe level 5. Atau kamu, kita dan semua yang kerjaannya piknik mengatasnamakan healing? Hmmm...

Mau berkoar-koar segimanapun tetep aja kita gak bisa mengatur/ mengubah hidup dan fikiran orang lain. Karena setiap orang punya keperluan, kebutuhan, dan masalah hidupnya masing-masing yang harus ditanggung.

Yang menggelitik sih ini, "Corona, kamu itu virus apa setan?".

Kok setiap mau Idul Fitri atau hari besar umat Islam, kenapa ya dengan sangat kebetulan kamu itu berbondong-bondong muncul kembali. Tapi, kalau hari besar yang lain kenapa kamu adem ayem? Ah entahlah, positif thinking aja bro sis gak usah mikirin hal yang enggak-enggak HA HA HA

Tapi please, lonjakannya jangan di sekolah-sekolah dong cor. Karena hey, anak kami butuh bersosialisasi, anak kami butuh belajar bersama-sama dengan teman-temannya. Apalagi di desa, kalau daring lagi udahlah pasti gak belajar sama sekali. HP aja buat gantian emak, bapak, ma sodara-sodaranya. Gimana mau di pakai buat sekolah. Ini kejadian banget di orang terdekat sih, HP buat gantian bergilir. Jadi ketika si adek mau ngerjain tugas juga, si kakak keukeuh gak mau gantian. Yang bodoh semakin bodoh.

Jadi, please corona! Kamu jangan muncul di sekolah-sekolah ya! Kasihan anak-anak kami yang baru mau mengenal dunia luar.

Sekian curhatan ngalor-ngidul emak kali ini, see ya :D.


5 comments

  1. Hemm, begitulah serbi-serbi manusia di awal corona masuk ada aja rumor yang gak bener. Sekarang udah tahu kan bagaimana corona itu menyebar masih gak takut apa :)

    ReplyDelete
  2. Omongan yang sama kayak temenku,
    "ah itu akal-akalan pemerintah aja kan mau idul fitri..."

    HAH!
    terserah dah mau akalan pemerintah atau apa. tapi berusahalah tidak lalai sama prokes. Lagian untuk kesehatan diri sendiri juga. (curhatan hati hamba yg kesel sama orang yg hobi komentar negatif tapi prokesnya lalai)

    aku juga udah lelai dengan corona ini. anakku butuh pergi tamasya dengan aman huhuhu.

    sehat terus iya mbak sekeluarga. *kiss&hug

    ReplyDelete
  3. smoga segera kembali normal, covid segera hilang

    ReplyDelete
  4. semoga tahun depan, semua sudah kembali normal. kangen masa2 sebelum covid

    ReplyDelete
  5. Kata pemerintah Bentar lagi Pandemi jadi endemi , sala kenal bang

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkomentar yang sopan dan membangun. Jangan bosan untuk berkunjung lagi ya. :)